16 November, 2007

Band Dekil


Sarat kreatifitas…mungkin itu salah satu kalimat yang meluncur dari indra pengecapmu, ketika beberapa sobat di sekolah tercinta tampil memukau di tengah-tengah pentas. Yup…rasanya nggak bisa dibayangkan. Latihan siang malam sampe lupa makan, tidur dan mandi ternyata ada hasilnya juga nih. Hampir semua konco gaul yang nongkrongin kamu saat pentas kirim-kirim ucapan selamat. Rupanya lagu yang kamu bawakan cukup bersahabat dengan telinga mereka, meski agak-agak cempreng dikit. Lumayan-lah, memang suara sih nggak ndukung tapi dengan sedikit mesem kanan kiri, tebar pesona dan lirikan mata, udah mampu nutupi irama musik yang mirip dokar kesandung.

Nggak ketinggalan. Seniormu juga ngasih senyum manis, sambil ngangkat jempol. Guru-gurumu juga cukup intensif pas melihat dirimu mengucapkan mantra-mantra sihir di atas panggung. Pokoknya sukses besar. Namamu ngetop abis. Tampangmu jadi pujaan. Kamu ibaratnya raja pesta. Meski besoknya udah lupa lagi. Semua itu terjadi begitu saja. Suasana off air di sekolah memang nggak terduga. Pengennya sih nyumbang kreatifitas, cuman kalo udah kebawa jadi ngetop kan Ok juga. Gitu pikirmu. Padahal tahu nggak…semua alasan yang ada di atas soal kreatifitas, nggak ada bener. Kita ulangi lagi ya…nggak ada yang bener.

Apa itu kreatifitas?

Kreatifitas berasal dari bahasa Inggris creative yang berarti mampu menghasilkan ide-ide baru alias punya banyak pemikiran baru, serta creativity yang merupakan bentuk aktivitasnya. Kreatif nggak cuma sampe di situ, segala yang namanya kreatif kudu mampu diwujudkan dalam kenyataan. Misal ada seseorang yang punya ide untuk bikin gedung dengan pondasi dari kaca, ya.. pemikiran itu nggak bakal disebut kreatif kalo dia nggak mampu mewujudkannya. Nah..itu lho arti kreatif sebenarnya. Alias kalo dia cuman bisa ngomong seperti itu aja tanpa ada bukti nyata, dia berarti pengibul besar.

Segala sesuatu yang namanya kreatif itu muncul dari cara pikir seseorang. Jepang misalnya, negerinya Inu Yasha ini udah mampu bikin robot manusia semacam Patlabor buat membantu lahan pertanian dan konstruksi bangunan. Padahal awalnya sih robot semacam itu hanya khayalan, tapi buktinya dia sekarang mampu bikin..nah itu yang namanya kreatif brur.

Coba bandingin dengan teman-temanmu yang bikin acara ngeband gede-gedean. Udah ngabisin uang, nggak ada pengaruhnya ama perkembangan pikiran kita dan nggak ada hubungannya sama sekali dengan kreatifitas. Kenapa? Jawabannya simpel banget…karena acara semacam itu nggak muncul dari kreatifitas seseorang. Acara itu hanyalah ritual umum bagi orang-orang yang…sorry MM alias (males mikir). Hiburan dan hura-hura adalah jalan hidup mereka. Nggak ada yang namanya ide-ide baru yang muncul dan bisa bikin orang lain merasa wah…Bahkan dalam acara semacam itu, orang-orang yang mejeng di atas pentas cuma ingin dirinya jadi pujaan temen-temennya. Nggak ada rasa ingin merubah semua temannya menjadi orang yang baik dan sholeh sama sekali. Gimana mau jadi kreatif, wong acaranya nggak ada hubungannya ama kreatifitas.

Kreatifitas di era sahabat

Kalo kita pingin ngomong sejujurnya… siapa sih orang-orang yang bisa kita tiru pribadi dan kreatifitasnya… jawabnya udah ada di depan mata. Siapa? Jelas donk Rasulullah dan para sahabat beliau. Merekalah orang-orang yang sangat kreatif sepanjang sejarah manusia. Selain memiliki pribadi yang mulia mereka juga punya otak yang encer, buat menyelesaikan suatu masalah. Kreatifitas mereka muncul ketika mereka harus berhadapan dengan semua problem yang sangat pelik. Mus'ab bin Umair misalnya, meski dia anak yang super keren, dan tampangnya jadi pujaan. Tapi, dia ngerti bahwa itu semua hanya pemberian Allah semata. Semua jiwa raganya mampu dia berikan untuk Allah. Kita tentu masih ingat gimana Mus'ab bin Umair mampu menundukkan kekerasan hati semua kaum Aus dan Khojroj di Madinah, sehingga mereka mau menerima Rasulullah untuk hijrah ke Madinah. Dan ingat sobat…dia melakukan hal itu sendirian. Tanpa bantuan siapapun, kecuali Allah Swt. Lha…itu lho yang namanya kreatif. Otak dipake, ide disampaikan dan punya pribadi yang bonafit.

Ngeband, musti bawa gaya hidup

Sobat semua pasti udah ngerti, kalo sebenarnya acara ngeband dan sejenisnya bukan merupakan acara yang Islami. Ngeband dan acara segerombolannya merupakan acara hura-hura khas masyarakat barat yang nggak ngerti apa itu bener atau salah. Mereka melakukan hal itu hanya untuk menghabiskan waktu, karena mereka nggak tahu lagi apa yang harus mereka perbuat. Hidup mereka seakan nggak punya arti. Bahkan agama mereka nggak memiliki aturan yang jelas soal itu.

Sobat, kalian semua adalah muslim. Nggak seharusnya kalian melakukan hal yang dilarang keras oleh Islam. Allah Swt udah ngasih perintah dan larangan tinggal kita mau melakukan atau nggak. Up to you…kita hanya mengungkapkan kebenaran. Kita nggak benci ama sobat sekalian yang suka melakukan hal-hal yang tiada guna. Malahan kita cinta dan sayang sama sobat. Nah…ini kita buktikan dengan menasehati sobat semua. Bukti ini adalah sebuah perhatian, dan ingat…Allah akan selalu memberi warning sama kita, ketika manusia melakukan hal yang salah… melalui hamba-hamba-Nya.

Ngeband harus nggak didukung

Kenapa? Jawabannya udah ada di atas. Nggak perlu lagi kita tanyakan. Sadar donk…kalo orang barat itu lagi nggiring kita ke arah kehinaan, supaya mereka jadi idola buat kita. Orang barat nggak ingin kita jadi ummat yang maju. Mereka bakal melakukan apapun supaya kita bisa ikut menjadi bebek, dan mereka yang jadi pawangnya. Jangan tiru budaya-nya orang-orang dekil donk…
Bangun brur..udah nggak jamannya lagi kamu tidur, udah nggak masanya lagi kamu males-malesan. Kamu kudu bangun kreatifitas yang Islami, kreatifitas yang bener. OK…(dy).

0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com and Supercar Pictures. Powered by Blogger